Penyakit Ayam
Ayam flu, Cara mengatasi ayam ngorok, CRD (Chronic Respiratory Disease), Gejala ayam ngorok, Herbal untuk ayam ngorok, Infeksi pernapasan ayam, Kandang Ayam Bersih, Kesehatan Ayam, Mycoplasma gallisepticum, Obat untuk ayam ngorok, Pencegahan ayam ngorok, Pengobatan ayam ngorok, Penularan penyakit ayam, Penyakit ayam ngorok, Penyakit pernapasan ayam, Penyebab ayam ngorok, Sanitasi kandang ayam, Vaksin ayam ngorok
Drh. Ahmad Hidayat
0 Comments
Ayam Ngorok? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Pengertian Ayam Ngorok
Ayam ngorok, atau penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease), menyerang sistem pernapasan ayam, mulai dari rongga hidung hingga kantong udara. Penyakit ini bersifat kronis dan menyebabkan ayam kesulitan bernapas, sehingga menimbulkan suara mengorok.
Infeksi Mycoplasma gallisepticum menjadi penyebab utama ayam ngorok, dan penyakit ini dapat menular ke ayam sehat. Penyakit ini sering muncul pada pergantian musim dan dikenal sebagai penyakit musiman.
Penularan Penyakit Ayam Ngorok
Penyebaran penyakit ayam ngorok dapat terjadi dengan cepat, menyerang ayam dari segala usia. Penularan dapat berlangsung melalui dua cara:
- Secara Horizontal: Penyakit ini menular dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat melalui debu, alat pakan, alat minum, atau peralatan kandang yang tidak higienis.
- Secara Vertikal: Penyakit ini juga bisa ditularkan dari induk ayam yang terinfeksi melalui telur yang mereka hasilkan. Ayam yang menetas dari telur tersebut berisiko terjangkit penyakit yang sama.
Baca Juga :
Fakta Menarik Tentang Daun Pepaya untuk Ayam Bangkok Juara
Gejala Ayam Ngorok
Ayam yang terinfeksi penyakit ini menunjukkan gejala-gejala khas, antara lain:
- Mengeluarkan suara mengorok
- Batuk-batuk
- Terlihat pucat dan tidak segar
- Lemas dan kurang stamina
- Mengeluarkan cairan berlebih dari hidung dan mata
Jika gejala-gejala tersebut muncul, segera tangani ayam yang terinfeksi agar penyakit ini tidak menular ke ayam sehat lainnya.
Risiko Penyakit Ayam Ngorok
Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai kerugian ekonomi bagi peternak. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berujung pada kematian ayam. Risiko lain termasuk:
- Konversi pakan yang rendah
- Laju pertumbuhan ternak melambat
- Penurunan kualitas produk ternak
- Meningkatnya jumlah ayam yang afkir
- Penurunan produksi telur
- Biaya pengobatan yang cukup tinggi
Pengobatan Ayam Ngorok
Peternak dapat mengobati penyakit ngorok dengan memberikan obat-obatan seperti:
- Tylosin
- Spiramycin
- Oxytetracyclin
- Spektinomisin
- Linkomisin
- Golongan Kuinolon seperti Enrofloksasin dan Norfloksasin
Obat-obat ini berguna untuk mengatasi peradangan pada kantong udara ayam dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Di samping itu, pemberian vitamin juga dapat mempercepat proses penyembuhan.
Pengobatan Alternatif dengan Herbal
Selain obat-obatan kimia, terdapat beberapa pengobatan alternatif menggunakan bahan-bahan alami, antara lain:
- Bawang Putih: Parut bawang putih dan campurkan dengan air hangat, kemudian beri ayam yang sakit dua kali sehari.
- Belimbing Wuluh: Peternak harus membersihkan kerongkongan ayam dengan air hangat, lalu memberikan satu buah belimbing wuluh yang telah ditekan. Lakukan perawatan ini selama 2-3 hari.
- Jeruk Nipis: Campurkan perasan jeruk nipis dengan kecap manis, kemudian berikan pada ayam yang sakit hingga kondisinya membaik.
- Daun Sirih: Rebus 3-7 helai daun sirih dengan satu gelas air, lalu campurkan dengan air perasan jeruk nipis dan berikan pada ayam dua kali sehari.
- Buah Mengkudu: Iris satu buah mengkudu matang dan berikan pada ayam satu kali sehari.
Pencegahan Penyakit Ayam Ngorok
Untuk mencegah penyakit ini, peternak harus menjaga kebersihan dan higienitas kandang. Pastikan sirkulasi udara tetap baik, dan sanitasi peralatan kandang dilakukan secara rutin.
Selain pemberian vaksin sebagai langkah pencegahan yang efektif, jika peternak menemukan ayam yang terinfeksi, sebaiknya segera pisahkan ayam tersebut dari ayam sehat untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Dengan pemahaman yang tepat tentang penyakit ayam ngorok, peternak dapat menjaga kesehatan ternak mereka dan meminimalkan risiko kerugian.
Post Comment